PELALAWAN (Fokusdiksi) – Hampir seluruh Statiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pelalawan acapkali mengalami kelangkaan minyak bersubsidi, dan yang paling merasakan ketidakmammpuan SPBU dalam melayani masyarakat Adalah pelanggan pertamina jenis bahan bakar Solar. Untuk mendaoatkan jenis bahan bakar satu ini, pemilik kendaraan harus dipaksaan ikut antrian yang mengular sepanjang tali beruk.
Antrian Panjang untuk mendapatkan solar bersubsidi di beberapa SPBU di Kabupaten Pelalawan sudah berlangsung lama, selama ini masyarakat menduga Pertamina tidak tanggap dengan kebutuhan masyarakat, di negeri yang kaya minyak seperti Riau malah minyak langka. Pertamina sering dituding tidak mengerti kebutuhan pasar, sebagai distributor Tunggal BBM di Riau. Pertamina dinilai tak mampu melayani kebutuhan masyarakat semara baik.
“Awak kira Pertamina yang tak ngerti kebutuhan pelanggannya, pasokan datang, satu dua hari sudah habis di SPBU, harusnya Pertamina memasok lebih banyak lagi. Foneomena selalu berulang seperti itu,” kata Ketua DPD LBH SPHI Pelalawan Tauhid Maarifutullah, Selasa (5/7/2025)
Setelah video tiktok masyarakat yang merekam aksi culas mafia minyak di salah satu SPBU di Pangkalan Kerinci viral di beberapa platform media sosial, barulah masyakarat disadarkan ada tangan tangan tak tampak yang bermain dalam merusak rantai distribusi minyak di Kabupaten Pelalawan.
Dalam video yang berdurasi 25 detik itu terlihat sebuah truk bernomor polisi BE B418 YG Tengah mengisi solar di SPBU SPBU KSO 14.283.6109 di Jalan Lintas Timur, Pangkalan Kerinci. Namun saat pengisian memakan waktu yang lama, selidik punya selidik, rupanya slang minyak mengarah kedalam bak truk yang berisi wadah penampung solar yang banyak.
“Rupanya ada mafia yang bermain di Pelalawan ini, yang terbiarkan selama ini,parah Pelalawan ini,” kata Taughid kesal
Kejadian di SPBU yang dekat lokasinya dengan Mako Polres Pelalawan itu disaksikan sendiri oleh Wakil ketua DPRD Pelalawan Baharuddin SH MH yang kebetulan pada waktu itu baru pulang dari Desa Dundangan Kecamatan Pangkalan Kuras. Niat ingin buang air kecil di toilet SPBU, ia menyaksikan antrian panjang dan sebuah truk yang mengisi BBM jenis solar terlalu lama memantik rasa keingintahuannya pemegang gelar magister hukum dari UIR ini.
“Saya lihat kok lama seklai truk warna merah mengisi solar, kalua untuk kapasitas ebuah truk saya tidak yakin selama ini, karna penasaran saya tanya sendiri ke petugas SPBU terkait hal itu,” terang Wakil ketua DPRD Pelalawan Baharuddin SH MH, Selasa (5/7/2025)
“Saat itu suasana gelap, mobil mengular panjang, dan kondisi sangat mencurigakan. Saya tanya ke beberapa orang, malah semua tampak terkejut dan tak mampu menjawab,” tambahnya
Dari pantauan langsung tersebut, Baharuddin menduga kuat adanya indikasi penimbunan BBM subsidi jenis solar, yang menyebabkan kelangkaan dan kesulitan masyarakat mendapatkan bahan bakar.
“Kami DPRD Akan Buktikan!”